Beladiri kelas X

 

PENCAK SILAT



MOTIVASI BELAJAR KITA MATERI INI 

"Barangsiapa tidak mau merasakan pahitnya belajar, ia akan merasakan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya." -Imam Syafi'i rahimahullah

1. Pengertian pencak silat

Kata “silat” sendiri merupakan istilah yang terkenal secara luas di kawasan Asia Tenggara untuk menyebut seni bela diri ini.

Meski demikian, masing-masing negara juga mempunyai sebutannya sendiri sesuai dengan bahasa lokal mereka seperti gayong dan cekak (Malaysia dan Singapura), bersilat (Thailand), dan pasilat (Filipina).

Pencak silat berasal dari dua kata, yakni pencak dan silat. Pengertian pencak ialah gerak dasar bela diri dan terikat dengan peraturan.

Pengurus besar IPSI menyebutkan pengertian pencak silat sebagai :

“Pencak silat ialah hasil budaya manusia di Indonesia untuk membela, lalu mempertahankan eksistensi (kemandiriannya) serta integritasnya (manunggal) untuk lingkungan hidup sekitarnya guna mencapai keselarasan hidup dalam meningkatkan iman & taqwa terhadap Tuhan YME”.

Sementara itu, berdasarkan KBBI, menyebutkan bahwa pengertian pencak silat yaitu sebagai permainan (keahlian) dalam mempertahankan diri dengan keahlian menangkis, menyerang serta membela diri menggunakan ataupun tanpa senjata.

Beberapa istilah resmi yang berkaitan dengan silat dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya yaitu:

  • Di provinsi Sumatera Barat terdapat istilah Silek & Gayuang.
  • Pesisir timur provinsi Sumatra Barat serta Malaysia terdapat istilah Bersilat.
  • Di Jawa Barat terdapatistilah Maempok serta Penca.
  • Di Jawa Tengah, Yogyakarta, provinsi Jawa Timur terdapat istilah Pencak.
  • Di Madura dengan Pulau Bawean terdapat istilah Mancak.
  • Di Bali terdapat istilah Mancak ataupun Encak.
  • Di NTB dan Dompu terdapat istilah Mpaa Sila.

2. Aliran pencak silat  

1. Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT)

2. Pencak Silat Pagar Nusa 

3. Pencak Silat Putra Kera Sakti

4. Pencak Silat Perisai Diri

5. Silat Merpati Putih

6. Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah

7. Pencak Silat Cimande

  •  3. Sikap pencak silat 

    1. Pembentukan Sikap

    Manusia bergerak adalah hal biasa. Tetapi bergerak dalam aktivitas pencak silat bukanlah suatu hal yang sederhana dan biasa. Untuk dapat melaksanakan gerak pencak silat dengan baik dan benar, diperlukan latihan secara sungguh-sungguh, intensif dan berkesinambungan. Hal ini disebabkan karena pencak silat merupakan variasi sikap dan gerak yang disusun dan diatur dalam suatu sistem. Pencak silat sebagai suatu sistem sikap dan gerak yang terencana dan terorganisasi, terarah, terkoordinasi dan terkendali mempunyai 4 aspek sebagai satu kesatuan, yaitu aspek mental spiritual, aspek beladiri, aspek seni dan aspek olahraga.

    Dengan demikian pencak silat jika dilihat dari masing-masing aspeknya dapat digambarkan sebagai:
    1. Falsafah moral dan etika bagi kehidupan ideal, yang ditegakkan dengan membina kemahiran beladiri, keciantaan pada seni, kegemaran pada olahraga.
    2. Kemahiran beladiri yang bermoral dan beretika serta mengandung unsur-unsur seni dan unsur-unsur olahraga.
    3. Kegiatan seni yang bermoral dan beretika serta mengandung unsur-unsur beladiri dan unsur-unsur olahraga.
    4. Kegiatan olahraga yang bermoral dan beretika serta mengandung unsur-unsur seni.
    Sikap dan gerak akan mempengaruhi bentuk-bentuk pembelaan dan serangan. Dalam pencak silat, dikenal istilah jurus, jurus adalah dasar pencak silat yang merupakan senjata anatomi tubuh untuk mempertahankan diri dan membalasa serangan. Sikap dan gerak itu nanti mempengaruhi juga posisi. Bila posisi atau kedudukan sikap kita baik, mudah untuk memuntahkan serangan-serangan lawan dengan jurus-jurus yang kita kehendaki. Sebaliknya jika posisi kurang baik, sukar untuk melaksanakan gerakan dengan baik, disinilah pentingnya penguasaan sikap dasar yang baik. Bila kita mempunyai posisi yang baik akan lebih menguntungkan, lebih banyak kemungkinan melindungi bagian yang lemah dari tubuh kita sendiri, dan dapat membalas menyerang bagian-bagian yang lemah dari lawan.
    Sebaliknya bila pada posisi lemah atau kurang baik, kita mudah diserang pada bagian-bagian lemah kita, sehingga posisi kita rusak, sikap dan gerak kita kacau dan kurang terkontrol. Pencak silat yang baik selalu berupaya agar pihak lawan selalu berada dalam posisi kedudukan yang tidak baik, misalnya dengan sikap dan gerak tipu menghilangkan keseimbangan lawan, sapuan kaki, ungkitan terhadap lawan dan sebagainya. Sikap dan gerak sebagai dasar pencak silat harus diperhatikan dengan sungguh-sungguh. 


    2. Sikap Dasar Dalam Pencak Silat

    Pembentukan sikap merupakan dasar dari pembentukan gerak yang meliputi sikap jasmaniah dan rohaniah. Sikap jasmaniah ialah kesiapan fisik tubuh untuk melakukan gerakan-gerakan dengan kemahiran teknik yang baik, sikap rohaniah, ialah kesiapan mental dan pikiran untuk melakukan tujuan dengan waspada, siaga, praktis dan efisien.

    1. Sikap Berdiri

    Berbicara mengenai sikap berdiri dalam pencak silat, dikenal 3 sikap, yaitu; sikap berdiri tegak, sikap berdiri kangkang, dan sikap berdiri kuda-kuda.

    a. Sikap berdiri tegak

    Badan tegak lurus, pandangan fokus ke depan, bahu, dada, perut wajar, rileks, tumit rapat, telapak kaki membuat sudut 90 derajat. Berat badan pada kedua kaki. Bernafas wajar melalui hidung. Sikap berdiri tegak sesuai dengan sikap kedua tangan dapat dibedakan menjadi 4 (empat) sikap tegak.
    1. Sikap tegak 1, kedua lengan dan tangan lurus ke samping.
    2. Sikap tegak 2, kedua tangan mengepal berada di samping.
    3. Sikap tegak 3, kedua tangan mengepal di dada.
    4. Sikap tegak 4, kedua tangan menyilang di depan dada.
    Sikap Berdiri Dalam Pencak Silat

    Sikap tegak 1 digunakan untuk siap pada waktu bebaris, melakukan pemusatan diri, sikap awal melakukan gerakan.

    Sedangkan seikap tegak 2 dan 3 digunakan untuk sikap awal melakukan gerakan dasar, sikap awal melakukan sambung/bertanding.

    2. Sikap Salam atau Menghormat

    Dari sikap tegak 1, kemudian dua telapak tangan merapat di depan dada disertai dengan anggukan kepala, kemudian kembali ke sikap tegak 1 lagi.

    Sikap Salam Menghormat

    Sikap menghormat dilakukan pada waktu setiap awal dan akhir pelajaran/latihan kepada guru pelatih, memberi salam kepada teman dan memakai dan mengakhiri permainan/pertandingan.

    3. Sikap Bersyukur/Berdoa/Memusatkan Diri

    Merentangkan kedua lengan ke atas, pandangan ke atas menjelang sikap berdoa rapatkan kedua telapak tangan diatas kepala turunkan ke depan dada, tundukkan kepala dilanjutkan sikap berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Sikap berdoa bisa juga dengan mengambil sikap tegak 1 tundukkan kepala ke bawah.

    Sikap Berdoa Dalam Silat

    4. Sikap Istirahat

    Dengan merentangkan kaki kiri ke samping, pergelangan tangan kiri dipegang tangan kanan, ibu jari melingkar. Dari sikap istirahat ke sikap tegak 1, kaki kiri dirapatkan ke kaki kanan. Sikap istirahat ini dilakukan pada waktu mendengarkan petunjuk atau petuah guru. Konsentrasi dan indera dipasang baik-baik. 

    a. Sikap Berdiri Kangkang

    Sikap berdiri kangkang adalah sikap dasar untuk langkah dan kuda-kuda. Titik pertemuan garis-garis sikap menunjukkan titik berat badan, agar kedua kaki sama simetris. Cara mengambil sikap dengan merentangkan kaki kiri ke kiri, atau merentangkan kaki kanan ke kanan, atau loncatan kecil merentangkan kedua kaki langsung membentuk sikap kangkang.

    Sikap Berdiri Kangkang

    b. Sikap Berdiri Kuda-kuda

    Kuda-kuda adalah sikap kaki tertentu, sebagai dasar tumpuan untuk melakukan sikap dan gerakan bola serang. Masalah posisi dalam pencak silat, pada hakekatnya sebagian besar adalah masalah-masalah kuda-kuda. Banyak ragam bentuk kuda-kuda, setiap kedudukan kaki dinamai kuda-kuda. Pada waktu melakukan kuda-kuda keseimbangan penting sekali karena apabila keseimbangan badan kita tidak benar, akan mudah jatuh, lebih-lebih bila yang menyerang itu melakukan dengan tenaga yang kuat.

    Perlu kita ketahui adanya dua macam keseimbanganbadan yaitu keseimbangan badan dalam keadaan berhenti dan dalam keadaan bergerak. Pada keseimbangan badan yang bergerak itu tidaklah mungkin, dan tidaklah tepat bila kedudukan kaki dilaksanakan sekuat-kuatnya, karena tidak akan mampu atau sukar melakukan gerakan yang efektif.

    Dalam sikap kuda-kuda, badan dalam keadaan seimbang, tetapi dapat dengan mudah bergerak. Hal ini berkaitan dengan kepentingan bagi posisi kita baik dalam keadan berhenti, maupun dalam keadaan bergerak.

    Sikap berdiri kuda-kuda terdiri dari: Kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda tengah, kuda-kuda silang.

    Sikap Kuda-kuda Silat

    5. Sikap Jongkok

    Sikap jongkok ada dua macam, jongkok dan jengkeng. Sikap jongkok disini bukan jongkok biasa, tetapi mencangkung, pantat duduk pada ujung kedua tumit. Pinggang, punggung dan leher dan kepala tegak lurus pandangan mata ke depan. Keseimbangan tetap dijaga dengan baik. Kedua telapak tangan diletakkan di kedua lutut masing-masing tetapi tetap dijaga kewaspadaan dan keseimbangan. Jari-jari dilatih juga otot-otot bahu tungkai bawah dan sendi lutut ditambah sendi bahu. Untuk putri kedua kaki agak merapat, demikian juga sikap jengkeng

    Sikap Jongkok

    6. Sikap Duduk

    Sikap duduk meliputi sikap duduk pada umumnya dan sikap duduk sebagai dasar permainan bawah. Untuk sikap duduk, yaitu; duduk sila, simpuh, sempok/depok dan trapsila.

    Sikap Duduk

    7. Sikap Berbaring

    Sikap berbaring mempunyai fungsi untuk dasar menjatuhkan diri dan sikap pembelaan, seorang pesilat tidak boleh jatuh, tetapi kalau jatuh, apakah jatuhnya telentang, miring atau telungkup, harus benar-benar jatuhnya tidak apa-apa, masih dalam sikap pembelaan. Pada jatuh telungkup mendarat kedua tangan dulu, jangan muka dulu, hati-hati dada, otot-otot lengan, tangan bahu harus kuat. Sikap berbaring terdiri dari sikap telentang, sikap miring dan sikap telungkup.

    8. Sikap Khusus

    Sikap khusus yang penting adalah tegak satu kaki. Sikap tegak satu kaki ini merupakan dasar melatih keseimbangan yang perlu untuk gerak pembelaan maupun serangan. Sikap khusus antara lain; sikap tegak satu kaki, sikap rimau/merangkak, sikap monyet, sikap naga dan sebagainya.

    Sikap Khusus

    9. Sikap Pasang

    Pengertian sikap pasang adalah suatu sikap siaga untuk melakukan pembelaan atau serangan yang berpola dan dilakukan pada awal serta akhir dari rangkaian gerak. Sikap pasang mempunyai unsur-unsur; sikap kuda-kuda, sikap tubuh, sikap lengan dan tangan. Ditinjau dari tinggi rendahnya sikap tubuh, maka sikap pasang dapat dibagi menjadi 3, yaitu: pasang atas, pasang tengah dan pasang bawah. Pasang atas dan pasang tengah menggunakan kuda-kuda atau sikap kaki sebagai berikut: Kuda-kuda depan, kuda-kuda belakang, kuda-kuda silang (depan dan belakang), dan sikap khusus lainnya atau menirukan binatang, kuda-kuda samping. Untuk lebih jelasnya sikap pasang atas dilihat pada gambar dibawah ini.

    Sikap Pasang

    Demikianlah informasi mengenai sikap dasar dalam pencak silat, semoga bisa memberikan manfaat dan juga menambah pengetahuan kita mengenai pencak silat yang tidak lain merupakan warisan leluhur kita yang harus selalu kita pelihara. 
     

     4. bentuk atau pola langkah 

    Dalam pencak silat, terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap pemain. Salah satu teknik dasar dalam pencak silat adalah teknik pola langkah. Teknik pola langkah dalam pencak silat adalah gerakan yang dilakukan untuk mempersiapkan posisi badan ketika akan melakukan serangan.  Dalam pencak silat, pola langkah terdiri dari beberapa macam, yakni.

    1. Pola langkah lurus

    2. Pola langkah zig-zag

    3. Pola langkah U

    4. Pola langkah S

    5. Pola langkah segitiga

    6. Pola langkah segi empat

     5. Arah gerakan 


    Dalam upaya pembentukkan gerak, seorang pesilat harus memahami dengan baik. Arah adalah sasaran dalam melakukan gerakan, baik pada waktu melakukan pembelaan maupun serangan. Arah dikenal dengan delapan penjuru mata angin. Langkah dilakukan pada arah tertentu sesuai dengan keperluannya. Arah yang harus dipahami dalam pencak silat adalah arah delapan penjuru mata angin, dalam pengertian gerak yaitu:

    1. Arah belakang

    2. Serong kiri belakang

    3. Samping kiri

    4. Serong kiri depan

    5. Depan

    6. Serong kanan depan

    7. Samping kanan

    8. Serong kanan belakang

    Pembentukan Langkah
    Pada saat melakukan teknik penyerangan maupun teknik bertahan seorang pesilat harus menguasai teknik melangkah. Langkah adalah perubahan injakan kaki dari suatu tempat ke tempat lainnya. Langkah dapat dilakukan lurus, silang/serong. Cara melakukannya bisa dengan cara diangkat, geseran, ingsutan, lompatan dan loncatan.

    1. Angkatan
    Angkatan dapat dilakukan dengan dua cara yaitu angkatan tinggi dan angkatan rendah. Angkatan tinggi yaitu salah satu kaki diangkat tinggi paha datar atau sejajar dengan panggul, kemudian meletakannya pada tempat yang dituju. Adapun angkatan rendah yaitu salah satu kaki diangkat biasa/rendah dan meletakkan kaki tersebut di tempat yang sesuai dengan arah tujuan. Cara melangkah angkatan renda antara lain sebagai berikut.

    1. Satu kaki diangkat biasa/rendah

    2. Letakkan kaki tersebut di tempat tertentu sesuai dengan arah tujuan

    2. Geseran
    Geseran yaitu menggeser salah satu kaki tanpa angkatan dan dan meletakkan kaki tersebut di tempat yang dituju

    Gerakan Dalam Silat

    3. Lompatan :
    Satu kaki bertolak,disusun oleh kaki lainnya.
    Kaki yang satu mendarat/diletakkan di tempat yang sesuai dan kedua kaki mendarat bersama-sama.

    4. Loncatan :
    Kedua kaki bertolak disusul oleh kaki lainnya.
    Kedua kaki mendarat/diletakkan bersama di tempat yang sesuai dengan arah tujuan. dan satu kaki mendarat,disusul kaki lainnya.

    5. Ingsutan :
    Gerakan dilakukan dengan menggeser telapak kaki tanpa diangkat dari lantai,dengan gerakan tumit/telapak kaki ke luar dank e dalam.
    Dapat pula dilakukan dengan gerakan tumit/telapak kaki sejajar atau searah.

    6. Putaran :
    Angkat kaki dengan memutar keluar
    Letakkan di depan degan letak telapak kaki keluar.

     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

ATLETIK LARI CEPAT

Lari 400 M

Ringkasan materi atletik kelas XI kurikulum Merdeka